Bebas Tuntutan Penjara Selama 20 Tahun, Wanita Asal El Salvador Menangis Haru
Bebas Tuntutan Penjara Selama 20 Tahun, Wanita Asal El Salvador Menangis Haru – Aksi tindak kejahatan tidak hanya terjadi di dalam negeri melainkan juga di luar negeri. El Salvador yang merupakan negara di Amerika Tengah ini menjadi negara yang mendapatkan banyak perhatian dunia karena memiliki tingkat kriminal yang tinggi. Tingginya tingkat triminal di negara ini bukan tanpa sebab. Ekonomi dan politik yang tidak stabil menjadi alasan utama mengapa tingkat kriminal di El Salvador cukup tinggi. Lemahnya pemerintah dalam mengatasi masalah yang ada menyebabkan munculnya geng kriminal di El Salvador. Tak tanggung-tanggung, geng kriminal tersebut dikenal sangat kejam dan tak segan untuk melakukan aksi pembunuhan. Tindakan kriminal yang dilakukan oleh warga El Salvador tidak hanya pembunuhan tetapi juga penculikan, pengedaran obat bius dan pemerkosaan.
Esmitv – Pemerkosaan menjadi peristiwa yang banyak terjadi di El Salvador. Tidak hanya dilakukan oleh orang lain, pelaku pemerkosa dapat berasal dari orang-orang terdekat. Imelda Cortez merupakan wanita asal El Salvador yang menjadi korban pemerkosaan ayah tirinya. Karena aksi bejat sang ayah tiri, Imelda sampai hamil. Meskipun merupakan seorang korban, Imelda juga merupakan seorang tersangka. Ia divonis menjadi tersangka akibat berupaya untuk membunuh anak yang dilahirkannya. Kala itu, ia melahirkan anaknya di dalam kamar kecil. Upaya pembunuhan yang dilakukannya membawa Imelda untuk masuk ke jeruji besi. Ia dipenjara pada bulan April tahun 2017. Ia harus menjadi tersangka meskipun bayi yang akan dibunuhnya masih dalam keadaan hidup. Imelda kemudian dituntut masuk penjara selama 20 tahun. Kabar tersebut diucapkan langsung oleh pengacaranya yang bernama Alejandra Romero. Bulan Desember tahun 2018, Imelda kemudian dibebaskan dari penjara. Ia juga tidak harus tinggal di penjara selama 20 tahun setelah mendapatkan keputusan dari pengadilan. Ia pun menangis haru dengan keputusan yang didapatkannya.
Aborsi menjadi salah satu tindakan ilegal di negara El Salvador tanpa terkecuali. Menurut pembelaan Imelda, ia tidak sadarkan diri setelah melahirkan. Dari pihak jaksa penuntut, ia mengubah tuntutan sebagai bentuk pengabaian dan tidak keberdayaan. Imelda kemudian terancam untuk mendapatkan hukuman berupa penjara selama 1 hingga 3 tahun. Pengacara Imelda kemudian menyetujui tuntutan jaksa penuntut. Yang menjadi angin segar Imelda, pengadilan justru membebaskan Imelda dari segala tuduhan. Menurut hakim, Imelda Cortez merupakan korban kekerasan seksual yang berulang. Hal inilah yang menjelaskan kepada penonton bahwa Imelda tidak dapat bersikap berbeda ketika ia melahirkan. Pemerkosaan yang dialami oleh Imelda nyatanya telah terjadi berulang kali. Sejak ia berumur 12 tahun, Imelda telah mendapatkan pelecehan seksual dari ayah tirinya berulang kali. Kala itu, sang ayah tiri telah berusia 70 tahun.
Baca juga : Membuka Tabir Janda Hiam El Salvador Menikahi dan Membunuh Pria Kaya
Kebebasan yang diperoleh oleh Imelda berasal dari sejumlah petisi. Petisi yang didapatkannya telah melebibi 63.000 tanda tangan. Imelda juga mendapatkan dukungan dari Paula Avila Guillen. Wanita yang menjabat sebagai direktur di pusat kesetaraan perempuan ini menerangkan bahwa Imelda tidak paham bahwa ia baru saja melahirkan. Ia hanya tahu bahwa dirinya berdarah yang menyebabkannya berteriak pada saat mendatangi rumah sakit. Ketika Imelda ditahan, bayi yang dilahirkannya dirawat oleh sang ibu. Sang ibu hingga kini masih tinggal bersama dengan ayah tirinya. Yang membuat kasus Imelda banyak diperbincangkan adalah pemerkosaan yang ia alami selama 6 tahun. Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah sosok ayah tiri yang berada di dekatnya dan merupakan lelaki berusia senja.